Renungan Harian - Tuhan di Pihakku (Mazmur 23:4)
Tuhan di Pihakku - Mazmur 23:4
Mazmur 23:4 (TB) – “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Psalm 23:4 (English Standard Version) – “Even though I kwalk through the valley of lthe shadow of death, I will mfear no evil, for nyou are with me; your orod and your staff, they comfort me.”
Halo sahabat terkasih… Judul renungan di atas adalah hal yang mungkin sudah sering kita baca atau bahkan kita dengarkan. Namun, jika kita renungkan, refleksikan, dan bahkan jika kita sadari, hal itu kadang tidak kita Imani saat menjalani hidup. “Tuhan di Pihakku” hanyalah semboyan yang lewat begitu saja, namun saat menjalani hidup kita sangat sering melupakan adanya Pribadi Yesus Kristus yang selalu hadir menemani setiap seluk-beluk kehidupan kita. Kali ini, kita sama-sama mau belajar sedikit lebih detail terkait penjelasan ayat dari Mazmur 23.
“(23:4) Pemazmur mengakui bahwa kehidupan tidak selalu ditandai dengan padang rumput yang hijau dan air yang tenang (ay.2). Dia akan berjalan melalui kegelapan atau kegelapan (107:10; Ayub 10:22). Kata Ibrani yang digunakan di sini, ra'ah, bisa berarti bahaya atau masalah (Ayub 2:10). Bahkan di masa-masa sulit, pemazmur tidak akan takut akan bahaya apapun. Pemazmur tidak takut karena kehadiran Yahweh, yang melindunginya dari bahaya (Mazmur 138:7; Yes 43:2). Tongkat adalah alat yang digunakan para gembala untuk menuntun domba. Membiarkan domba lewat di bawah tongkat adalah cara untuk menghitungnya (Im. 27:32). Di sini, tongkat melambangkan perlindungan dan pemeliharaan Yahweh.” (John D. Barry et al., Faithlife Study Bible (Bellingham, WA: Lexham Press, 2012, 2016), Mzm 23:4.)
Di dalam kehidupan, kita selalu ada masa yang kita rasakan itu sebagai masa sulit dan masa sukacita bahkan dalam lembah kekelaman menurut pemazmur. Di dalam Filipi 4:6-8, Tuhan mau mengajarkan kita untuk selalu percaya dan bersyukur atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Percaya merupakan sebuah keyakinan penuh terhadap sesuatu. Kita diminta untuk percaya yakni yakin dengan tanpa ragu akan janji yang difirmankan dan akan penyertaan-Nya yang selalu nyata. Bersyukur adalah memiliki sikap dan hati yang berterima kasih atas apa yang dimiliki, dinikmati, dirasakan, dan diperoleh dalam hidup. Kita harus mampu bersyukur atas kondisi suka maupun duka yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak menyalahkan Tuhan saat kita terpuruk dalam lembah kekelaman. Kita tetap memandang Tuhan yang mulia dan harus meminta Roh Kudus memampukan kita mengucapkan kata “syukur” atau “terima kasih” atas hal apapun yang terjadi dalam hidup kita. Kita juga harus menaruh dalam hati kita bahwa Tuhan selalu bersama dan akan menolong kita.
Walaupun demikian, kita masih akan tetap dihantui iblis dan keinginan kita yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Kita harus kembali melihat relasi kita dengan Tuhan agar respon kita terhadap segala musim kehidupan kita tetap ada di dalam koridornya Tuhan. Kita adalah anak-anak Allah dan Ia akan selalu siap menolong kita (1 Yoh 4:4). Nikmatilah pelayanan yang Tuhan percayakan karena Ia sendiri yang akan memampukan kita untuk menyelesaikan bagian kita. Semangat berjuang menjalani hidup sahat terkasih…Ingat, ada Sang Gembala yang dipihakmu dan diriku, domba yang tak seberapa ini dan sangat terbatas ini. Tuhan memberkati…
Posting Komentar untuk "Renungan Harian - Tuhan di Pihakku (Mazmur 23:4)"